Sorry just reblog from other site :)
(by ilmuterbang.com Yohanes Sugiarto)
Sebelum membahas lebih jauh soal praktikal dari penggunaan VOR, alangkah baiknya jika kita mengenal sedikit tentang sistem VOR itu sendiri.
VOR singkatan dari Very High Frequency (VHF) Omnidirectional Radio Range, merupakan salah satu sistem navigasi yang menggunakan gelombang radio dan digunakan oleh pesawat terbang. Frekuensi yang digunakan untuk navigasi adalah mulai dari 108 MHz – 117.975 MHz.
Di darat akan ada stasiun VOR untuk memancarkan gelombang radio dengan frekuensi yang berbeda-beda setiap stasiunnya. Berikut contoh gambar dari stasiun VOR (VOR Ground station) yang ada di darat.
Fasilitas ini bisa terpasang di mana saja, bisa juga terpasang di luar lingkungan airport. Meskipun fasilitas ini dapat berfungsi sebagai bantuan pendekatan (approach) pesawat ke landasan, namun perlu diingat bahwa tidak semua airport memiliki fasilitas ini. Beberapa airport masih menggunakan NDB (Non Directional Beacon), yang hanya bisa ditangkap menggunakan alat ADF (Automatic Direction Finder) di pesawat. Ada juga airport yang tidak memiliki kedua-duanya.
Fasilitas VOR ground station ada 3 macam:
VOR DME (Distance Measuring Equipment), VOR yang juga memiliki alat untuk memberikan informasi jarak pesawat dengan VOR station tersebut. Jarak yang didapat adalah jarak miring (slant range). Di bawah ini contoh mengenai slant range.
Dari yang pernah saya pelajari, pesawat pada ketinggian 6,000 kaki tepat di atas stasiun VOR, maka di DME akan menunjukan jarak 1 NM. Hal ini dikarenakan pengukuran berdasarkan slant range. Jika berada pada ketinggian 12,000 kaki, maka DME akan menunjukan jarak 2 DME, dan seterusnya. Simbol untuk VOR DME, yang dapat ditemukan dalam aeronautical charts.
VOR. VOR yang tidak dilengkapi dengan DME. Simbol untuk VOR, yang dapat ditemukan dalam aeronautical charts.
VORTAC. Singkatan dari Very High Frequency (VHF) Omnidirectional Radio RangeTactical Air Navigation Aid. Fasilitas ini biasanya digunakan oleh kalangan militer. Memberikan informasi yang lebih akurat dibanding dengan VOR DME.
Simbol untuk VORTAC, yang dapat ditemukan dalam aeronautical charts.
Kita akan banyak mendengar kata 'Radial' dalam penggunaan VOR. Radial adalah signal yang dikirim oleh stasiun VOR di darat, yang dipancarkan ke semua arah dalam lingkaran 360°. Untuk posisi pesawat terhadap suatu VOR pun menggunakan kata 'Radial'.
Contoh gambar di atas, pesawat tepat berada diatas 090° VOR atau di Radial 080°. Jika masih tidak mengerti, bayangkan sudut 360° sebuah lingkaran, atau arah mata angin, atau kompas dengan utara selalu berada di posisi atas.
Jika pesawat tepat berada pada sisi Barat, maka pesawat berada pada Radial 270. Tidak perlu bingung dengan heading pesawat, karena penggunaan Radial hanya untuk memberitahukan posisi pesawat berada di sebelah mana dari stasiun VOR. Berikut instrumen indikator VOR yang ada di pesawat.
Omnibearing Selector (OBS) dapat diputar untuk menentukan course/ jalur yang dikehendaki, yang disejajarkan dengan Course index ▲.
CDI (Course Deviation Index) garis yang menunjukan deviasi pesawat terhadap suatu radial yang telah ditentukan. Garis ini akan bergerak ke kiri /ke kanan. Jika garis berada di tengah, maka pesawat sedang berada pada radial yang sudah dipilih.
Jika unreliable flag muncul, itu menandakan signal yang diterima tidak bisa diandalkan.
Untuk titik GS, digunakan untuk pendaratan ILS (Instrument Landing System), titik ini menunjukan deviasi glideslope. Ada juga indikator VOR yang tidak dilengkapi dengan fungsi glideslope, jadi hanya localizer saja. (Gambar bawah)
Untuk menentukan posisi pesawat terhadap radial dari VOR indicator instrument, pastikan anda sudah memasukan frekuensi yang benar, dan tidak ada NAV / Off flag / unreliable flag. Dengarkan kode morse dan cocokan ketepatannya.
Sekian pengenalan dasar seputar VOR, sebelum kita mulai ke bagian yang lebih praktikal.
(from ilmuterbang.com) thanks for sharing this information
No comments:
Post a Comment